
(Sosialisasi BERKAH di Jorong Koto Baru)
Mungka, 2 Februari 2025— Di Nagari Mungka, Kecamatan Mungka, Kabupaten Lima Puluh Kota terdapat 31 anak di bawah usia 5 tahun yang terdata stunting. Dengan tingginya angka stunting ini mendorong mahasiswa KKN Reguler Tahap I Universitas Andalas 2025 untuk melakukan penyuluhan terkait stunting dengan pemenuhan gizi yang baik dan tepat serta edukasi mengenai manajemen stress dan pentingnya dukungan psikososial untuk menopang kesehatan mental keluarga atau yang disebut dengan ‘BERKAH’ (Bersama Eradikasi Stunting dan Kuatkan Anak dengan Gizi Hebat). Hal ini dilakukan dengan harapan dapat mengedukasi dan memberikan informasi pada Ibu atau keluarga dengan anak stunting.
Kegiatan penyuluhan dan edukasi ini dilakukan oleh mahasiswa KKN yang berasal dari jurusan Pendidikan dokter, ilmu biomedis, teknologi pangan, dan psikologi yang dilakukan pada tanggal 16,18, dan 19 Januari 2025. Bertempat di masing-masing rumah Ibu dengan anak stunting yaitu pada Jorong Padang Baru, Koto Baru, Padang Koto Tuo. Jorong ini dipilih dikarenakan pada Nagari Mungka jumlah anak stunting terbanyak terdapat pada jorong-jorong tersebut. Dengan jumlah anak yang ditemui oleh mahasiswa KKN UNAND adalah sebanyak 17 orang anak.
(contoh snack bergizi sebagai penambah nutrisi bagi anak)
Di samping memberikan penyuluhan dan edukasi terkait stunting mahasiswa KKN Universitas Andalas 2025 juga memberikan snack yang berisi telur rebus, ubi rebus, pepaya, susu. Pemberian snack tersebut sebagai harapan dapat menjadi contoh makanan bergizi, beragam, berimbang untuk sang buah hati dengan stunting agar gizinya dapat diperbaiki dan tumbuh kembangnya dapat ditingkatkan selagi dalam masa golden age anak. Selain itu, mahasiswa KKN Universitas Andalas 2025 juga memberikan booklet yang berisi informasi berupa brosur yang berisi informasi gizi dari beberapa jenis bahan makanan pokok serta snack yang umum ditemukan di sekitar daerah Nagari Mungka. Selain itu, booklet juga mencakup informasi mengenai manajemen stres pada Ibu dengan anak stunting dan dukungan psikososial yang dapat diberikan pada Ayah untuk menopang kesehatan mental keluarga.
—Fitri Mutmainah, Davina Dwi Patricia, Nayaza Azya Diva, Zahwa Claresta Taurin, Siti Nurhasanah