You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Nagari Mungka
Mungka

Kec. Mungka, Kab. LIMA PULUH KOTA, Provinsi SUMATERA BARAT

SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI NAGARI MUNGKA KECAMATAN MUNGKA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN VISI MUNGKA MAJU TERUS ( MANDIRI, SEJAHTERA DAN RELIGIUS )

PROGRAM EDUKASI ANTI-BULLYING DI MUNGKA: MAHASISWA UNAND AJAK SISWA SD JAGA LISAN

Administrator 29 Juli 2025 Dibaca 33 Kali
PROGRAM EDUKASI ANTI-BULLYING DI MUNGKA: MAHASISWA UNAND AJAK SISWA SD JAGA LISAN

Dalam upaya membangun budaya komunikasi yang positif dan mencegah terjadinya bullying verbal sejak dini, mahasiswa Universitas Andalas (Unand) menggelar program edukatif bertajuk “Bersuara Tanpa Menyakiti: Sekolah Tanpa Bullying Dimulai dari Perkataanmu”.

Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang berlangsung di Nagari Mungka, Kabupaten Limapuluh Kota. Program ini menyasar siswa-siswi Sekolah Dasar sebagai kelompok usia yang sangat rentan terhadap praktik bullying, khususnya bullying verbal yang sering dianggap remeh padahal berdampak signifikan pada perkembangan psikologis anak.

“Kita sering menganggap kata-kata kasar di sekolah sebagai hal lumrah, padahal efeknya bisa sangat menyakitkan. Anak-anak perlu tahu sejak dini bahwa ucapan mereka punya dampak,” ujar Rajwa, mahasiswa Prodi Antropologi Sosial sekaligus fasilitator kegiatan

Program ini dilaksanakan di tiga Sekolah Dasar yang tersebar di wilayah Nagari Mungka. Berikut jadwal lengkap pelaksanaan kegiatan:

  • SDN 05 Mungka – 19 Juli 2025, bertempat di aula sekolah
  • SDN 04 Mungka – 23 Juli 2025, bertempat di aula sekolah
  • SDN 01 Mungka – 26 Juli 2025, bertempat di lapangan sekolah

Setiap sesi dilaksanakan pada pagi hari dengan durasi 90–120 menit, mencakup seluruh siswa dari kelas 1 hingga kelas 6. Total peserta mencapai lebih dari 300 anak, dengan tingkat kehadiran di atas 95% dari jumlah siswa terdaftar.

Salah satu keunikan program ini adalah pendekatannya yang menggabungkan dua disiplin ilmu, yaitu antropologi sosial dan ilmu hukum. Dari sisi antropologi, mahasiswa menekankan bahwa budaya tutur adalah cermin dari nilai dan norma masyarakat. Dari sisi hukum, mereka memperkenalkan bahwa bullying memiliki dimensi hukum yang tidak boleh diabaikan.

“Bullying bukan hanya masalah etika, tapi juga bisa berdampak hukum. Anak-anak harus tahu bahwa berkata kasar bukan hal sepele,” terang Faras mahasiswa Prodi Hukum yang turut menjadi pemateri. Pendekatan ini memungkinkan anak-anak memahami bahwa berbicara dengan baik bukan sekadar bersopan santun, tapi juga bentuk tanggung jawab sosial dan hukum.

Program “Bersuara Tanpa Menyakiti” telah memberikan kontribusi konkret terhadap upaya pencegahan bullying sejak usia dini. Dengan pendekatan menyenangkan dan reflektif, siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga pengalaman yang menyentuh secara emosional.

Mahasiswa KKN Unand 2025 melalui kegiatan ini telah menunjukkan bahwa intervensi sosial tidak harus bersifat besar dan kompleks. Bahkan, sesi sederhana tentang mengganti ucapan negatif dengan positif dapat meninggalkan dampak besar bagi karakter anak-anak.

Pihak sekolah berharap kegiatan ini dapat diadopsi secara berkala, dan menjadi contoh bagi sekolah lain di Sumatera Barat maupun daerah lainnya.

“Kami berharap anak-anak kami bisa tumbuh di lingkungan yang mendukung dan saling menghargai. Terima kasih kepada adik-adik mahasiswa Unand yang telah membawa program ini ke sekolah kami,” tutup salah seorang kepala sekolah.

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image

APBN 2025 Pelaksanaan

APBN 2025 Pendapatan

APBN 2025 Pembelanjaan